Posted by Unknown at 20.54
Read our previous post
Review Karya
Tulis Ilmiah
Kode : B-001
Judul : Hubungan
Pengetahuan Siswa-Siswi Kelas 2 SMU Tentang Seks Bebas Dengan Perilaku Pencegahan Seks Bebas Di (Lokasi
Penelitian Anda)
Tebal : 58 halaman + Lampiran
Jenis : Kuantitatif
ABSTRAKSI
Menurut WHO definisi tentang remaja yang
lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria,
yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Maka, secara lengkap definisi
tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu masa ketika individu
berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual
sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, individu mengalami
perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa,
terjadi peralihan dan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan
yang relatif lebih mandiri. Pada masa remaja bisanya pada usia 12 sampai 16
tahun terlihat perubahan fisik dan psikis, baik wanita maupun pria. Pada
umumnya mengalami dorongan seks yang kuat yang menyebabkan
ketegangan-ketegangan dan menuntut kepuasan sehingga sukar sekali untuk
dikendalikan. Para remaja yang tidak kuat mengendalikan seks akan terjerumus
pada seks bebas. Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar
ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
BKKBN yang dilakukan pada tahun 2009 membuktikan jika 1 dari 4 atau 25 persen
remaja Indonesia melakukan seks bebas sebelum nikah. Adapun responden yang
disurvei berjumlah 1800 dengan umur diantara 16-24 tahun. Memang kehidupan free
sex dijaman sekarang sudah kelewat batas. Data penelitian di kota besar seperti
Jabodetabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar berada pada kisaran
47,54% dan meningkat menjadi 63% pada survei tahun 2008. Sedangkan
di Jombang menurut data yang dihimpun
oleh WCC pada tahun 2008 terdapat 18 kasus perkosaan, 9 kasus pelecehan
seksual. Pada tahun 2009 terdapat 11 kasus perkosaan, 6 kasus pelecehan
seksual.
Menurut beberapa penelitian, cukup banyak
faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya
adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan dan faktor
lingkungan. Untuk menghindari seks bebas remaja harus mampu mengendalikan gejolak
seks yang besar, meningkatkan keimanan dan ketakawaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, mengupayakan mengenal diri dan menanamkan kepercayaan pada diri dengan
cara mengidentifikasi minat, bakat, potensi, dan menyalurkannya pada aktivitas
positif dalam mengisi waktu luang, Memilih lingkungan pergaulan yang positif,
menyaring berbagai informasi yang masuk dengan benar, orang tua menanamkan
disiplin kepada anaknya, orang tua harus berupaya memberikan perhatian dan
kasih-sayang yang tercurah melalui komunikasi dua arah dengan cara persuasif
dan memperlakukan remaja sebagai sahabat.Penelitian ini menggunakan desain analitik cross
sectional. Populasi yang diambil sejumlah 153 siswa-siswi, sedangkan sampel
yang diambil sejumlah 110 siswa-siswi dengan teknik simple random sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari 2 variabel, variabel independen yaitu pengetahuan siswa-siswi
kelas 2 SMU tentang
seks bebas dan variabel dependen yaitu perilaku pencegahan seks bebas. Hasil
penelitian didapatkan 50,9% pengetahuan
siswa tentang seks bebas baik dan didapatkan perilaku pencegahan seks bebas
54,5%. Dengan menggunakan uji rank spearman didapatkan r < a
0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan Ho ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2 IPA tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan
seks bebas. Diharapkan dengan pengetahuan tentang seks bebas baik dapat
meningkatkan perilaku pencegahan seks bebas baik sehingga kejadian seks bebas
tidak terjadi.
LATAR BELAKANG
Menurut WHO definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam
definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan
sosial ekonomi. Maka, secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai
berikut. Remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat pertama
kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai
kematangan seksual, individu mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, terjadi peralihan dan ketergantungan
sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarlito,
2008:2).
Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja melakukan
perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh
mengonsumsi berbagai tontonan. Tontonan yang biasa dilihat berkorelasi secara
positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film
dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton
di layar lebar. Hal kedua yang menjadi penyebab seks bebas di kalangan remaja
adalah faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan.
Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orang tua terhadap anaknya. Kasih sayang dan perhatian yang diperoleh
sang anak dari keluarganya dan keteladanan yang diterima sang anak dari
orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika
tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat
yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat
bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas
(Hussein, 2009).
Untuk menghindari seks bebas remaja harus mampu mengendalikan gejolak seks
yang besar, meningkatkan keimanan dan ketakawaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mengupayakan mengenal diri dan menanamkan kepercayaan pada diri dengan cara
mengidentifikasi minat, bakat, potensi, dan menyalurkannya pada aktivitas
positif dalam mengisi waktu luang, Memilih lingkungan pergaulan yang positif,
menyaring berbagai informasi yang masuk dengan benar, orang tua menanamkan
disiplin kepada anaknya, orang tua harus berupaya memberikan perhatian dan
kasih-sayang yang tercurah melalui komunikasi dua arah dengan cara persuasif
dan memperlakukan remaja sebagai sahabat (Nurdin, 2007).
Dari fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2 SMU tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan
seks bebas di (Lokasi Penelitian).
RUMUSAN MASALAH
Adakah
hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2 SMU
tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan seks bebas di (Lokasi
Penelitian) ?
KAJIAN TEORI
- Konsep Dasar Pengetahuan
Memberikan penjelasan tentang pengertian pengetahuan, tingkat
pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara memperoleh
pengetahuan, dan kriteria pengetahuan.
- Konsep Perilaku
Memaparkan teori tentang pengertian perilaku, bentuk perilaku,
bentuk-bentuk perubahan perilaku, faktor yang mempengaruhi perilaku,dan domain
perilaku kesehatan.
- Konsep Remaja
Memberikan penjelasan teori tentang pengetian remaja, batasan usia
remaja, urutan-urutan rata-rata
perubahan fisiologis pada remaja yang disajikan dalam bentuk tabel,
ciri-ciri masa remaja, tugas perkembangan, dan perubahan fisik dan maturasi
seksual.
- Konsep Seks Bebas
Memaparkan teori tentang pengertian seks, dimensi seksualitas, faktor yang mempengaruhi perilaku seks
bebas pada remaja, dampak seks bebas, dan upaya pencegahan seks bebas.
- Konsep Hubungan Pengetahuan dan Perilaku
METODE PENELITIAN
Desain penelitian karya tulis ilmiah ini adalah analitik
cross sectional, dengan populasi semua siswa kelas 2 SMU di lokasi
penelitian. Sampel sebanyak 110 siswa (rumus penentuan sampel ada pada KTI). Instrumen
penelitian menggunakan daftar kuesioner.
Variabel Penelitian terbagi menjadi dua; variabel bebas yaitu pengetahuan siswa
SMU tentang seks bebas. Sedang variabel terikat; perilaku pencegahan seks
bebas. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan editing, coding, skoring dan
tabulating.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu
data umum dan data khusus. Data umum dimuat karakteristik umur, jenis
kelamin, sumber informasi. Sedangkan data khusus terdiri dari pengetahuan
siswa-siswi kelas 2 SMU tentang seks bebas dan perilaku pencegahan seks bebas
serta tabel silang yang menggambarkan hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2
SMU tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan seks bebas. Hasil penelitian dipaparkan
dalam bentuk tabulasi yang menjelaskan masing-masing karakteristik responden
serta prosentase dari hasil penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar