Comments

Kamis, 13 Juni 2013

Hubungan Pengetahuan Siswa-Siswi Kelas 2 SMU Tentang Seks Bebas Dengan Perilaku Pencegahan Seks Bebas

Posted by at 20.54 Read our previous post
Review Karya Tulis Ilmiah
Kode      :    B-001
Judul     :   Hubungan Pengetahuan Siswa-Siswi Kelas 2 SMU Tentang Seks Bebas Dengan Perilaku Pencegahan Seks Bebas Di (Lokasi Penelitian Anda)
Tebal       :    58 halaman + Lampiran
Jenis       :   Kuantitatif

ABSTRAKSI
Menurut WHO definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Maka, secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, terjadi peralihan dan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. Pada masa remaja bisanya pada usia 12 sampai 16 tahun terlihat perubahan fisik dan psikis, baik wanita maupun pria. Pada umumnya mengalami dorongan seks yang kuat yang menyebabkan ketegangan-ketegangan dan menuntut kepuasan sehingga sukar sekali untuk dikendalikan. Para remaja yang tidak kuat mengendalikan seks akan terjerumus pada seks bebas. Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. 
Menurut penelitian yang dilakukan oleh BKKBN yang dilakukan pada tahun 2009 membuktikan jika 1 dari 4 atau 25 persen remaja Indonesia melakukan seks bebas sebelum nikah. Adapun responden yang disurvei berjumlah 1800 dengan umur diantara 16-24 tahun. Memang kehidupan free sex dijaman sekarang sudah kelewat batas. Data penelitian di kota besar seperti Jabodetabek, Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar berada pada kisaran 47,54% dan meningkat menjadi 63% pada survei tahun 2008. Sedangkan di Jombang  menurut data yang dihimpun oleh WCC pada tahun 2008 terdapat 18 kasus perkosaan, 9 kasus pelecehan seksual. Pada tahun 2009 terdapat 11 kasus perkosaan, 6 kasus pelecehan seksual. 
Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan dan faktor lingkungan. Untuk menghindari seks bebas remaja harus mampu mengendalikan gejolak seks yang besar, meningkatkan keimanan dan ketakawaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengupayakan mengenal diri dan menanamkan kepercayaan pada diri dengan cara mengidentifikasi minat, bakat, potensi, dan menyalurkannya pada aktivitas positif dalam mengisi waktu luang, Memilih lingkungan pergaulan yang positif, menyaring berbagai informasi yang masuk dengan benar, orang tua menanamkan disiplin kepada anaknya, orang tua harus berupaya memberikan perhatian dan kasih-sayang yang tercurah melalui komunikasi dua arah dengan cara persuasif dan memperlakukan remaja sebagai sahabat.Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional. Populasi yang diambil sejumlah 153 siswa-siswi, sedangkan sampel yang diambil sejumlah 110 siswa-siswi dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel, variabel independen yaitu pengetahuan siswa-siswi kelas 2 SMU tentang seks bebas dan variabel dependen yaitu perilaku pencegahan seks bebas. Hasil penelitian didapatkan 50,9% pengetahuan siswa tentang seks bebas baik dan didapatkan perilaku pencegahan seks bebas 54,5%. Dengan menggunakan uji rank spearman didapatkan r < a 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya ada hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2 IPA  tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan seks bebas. Diharapkan dengan pengetahuan tentang seks bebas baik dapat meningkatkan perilaku pencegahan seks bebas baik sehingga kejadian seks bebas tidak terjadi.

LATAR BELAKANG
Menurut WHO definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Maka, secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut. Remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, terjadi peralihan dan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarlito, 2008:2).
Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja melakukan perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Tontonan yang biasa dilihat berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar. Hal kedua yang menjadi penyebab seks bebas di kalangan remaja adalah faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan. Lingkungan keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Kasih sayang dan perhatian yang diperoleh sang anak dari keluarganya dan keteladanan yang diterima sang anak dari orangtuanya, dan lain sebagainya yang menjadi hak anak dari orangtuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka. Anak akan dibesarkan di lingkungan yang tidak sehat bagi pertumbuhan jiwanya. Anak akan tumbuh di lingkungan pergaulan bebas (Hussein, 2009).
Untuk menghindari seks bebas remaja harus mampu mengendalikan gejolak seks yang besar, meningkatkan keimanan dan ketakawaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengupayakan mengenal diri dan menanamkan kepercayaan pada diri dengan cara mengidentifikasi minat, bakat, potensi, dan menyalurkannya pada aktivitas positif dalam mengisi waktu luang, Memilih lingkungan pergaulan yang positif, menyaring berbagai informasi yang masuk dengan benar, orang tua menanamkan disiplin kepada anaknya, orang tua harus berupaya memberikan perhatian dan kasih-sayang yang tercurah melalui komunikasi dua arah dengan cara persuasif dan memperlakukan remaja sebagai sahabat (Nurdin, 2007).
Dari fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2 SMU  tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan seks bebas di (Lokasi Penelitian).

RUMUSAN MASALAH
Adakah hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2 SMU  tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan seks bebas di (Lokasi Penelitian) ?

KAJIAN TEORI
  • Konsep Dasar Pengetahuan
Memberikan penjelasan tentang pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, dan kriteria pengetahuan.
  • Konsep Perilaku
Memaparkan teori tentang pengertian perilaku, bentuk perilaku, bentuk-bentuk perubahan perilaku, faktor yang mempengaruhi perilaku,dan domain perilaku kesehatan.
  • Konsep Remaja
Memberikan penjelasan teori tentang pengetian remaja, batasan usia remaja, urutan-urutan rata-rata perubahan fisiologis pada remaja yang disajikan dalam bentuk tabel, ciri-ciri masa remaja, tugas perkembangan, dan perubahan fisik dan maturasi seksual.
  • Konsep Seks Bebas
Memaparkan teori tentang pengertian seks, dimensi seksualitas, faktor yang mempengaruhi perilaku seks bebas pada remaja, dampak seks bebas, dan upaya pencegahan seks bebas.
  • Konsep Hubungan Pengetahuan dan Perilaku

METODE PENELITIAN
Desain penelitian karya tulis ilmiah ini adalah analitik cross sectional, dengan populasi semua siswa kelas 2 SMU di lokasi penelitian. Sampel sebanyak 110 siswa (rumus penentuan sampel ada pada KTI). Instrumen penelitian menggunakan daftar kuesioner. Variabel Penelitian terbagi menjadi dua; variabel bebas yaitu pengetahuan siswa SMU tentang seks bebas. Sedang variabel terikat; perilaku pencegahan seks bebas. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan editing, coding, skoring dan tabulating.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu  data umum dan data khusus. Data umum dimuat karakteristik umur, jenis kelamin, sumber informasi. Sedangkan data khusus terdiri dari pengetahuan siswa-siswi kelas 2 SMU tentang seks bebas dan perilaku pencegahan seks bebas serta tabel silang yang menggambarkan hubungan pengetahuan siswa-siswi kelas 2 SMU tentang seks bebas dengan perilaku pencegahan seks bebas. Hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk tabulasi yang menjelaskan masing-masing karakteristik responden serta prosentase dari hasil penelitian.

Download KTI Lengkap

 Download BAB 2



Tidak ada komentar:

© KTI n SKRIPSI is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template