Comments

Senin, 24 Juni 2013

Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Konstipasi Pada Masa Nifas Fisiologis Hari Ke 3-7

Posted by at 20.03 Read our previous post
Review Karya Tulis Ilmiah

Kode        :    B-005
Judul         :    Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Konstipasi Pada Masa Nifas Fisiologis Hari Ke 3-7
Tebal         :    55 halaman + lampiran
Jenis         :    Kuantitatif

ABSTRAKSI
Pada masa nifas dibutuhkan nutrisi yang meningkat dibandingkan pada masa kehamilan dan pengaturan makanan yang merupakan suatu kesatuan dengan perawatan medis dan pengobatan. Tetapi pada kenyataannya sebagian ibu nifas tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan air, sehingga bisa menyebabkan konstipasi pada masa nifas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7. Penelitian ini dilakukan di (Lokasi penelitian anda). Variabel pada penelitian ini yaitu pola makan (variabel independen) dan kejadian konstipasi (variabel dependen). Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional. Dari 26 responden terdapat sebagian besar ibu nifas yaitu 65,4 % dengan pola makan sehat dan terdapat sebagian besar ibu nifas yaitu 53,8% tidak mengalami konstipasi. Pola makan dan kejadian konstipasi diukur secara bersamaan dengan menggunakan kuesioner, kedua variabel diuji dengan statistik spearman rank dengan hasil nilai korelasi koefisiensi 0,624, nilai signifikasi 0,001 < α < 0,01 yang berarti H1 diterima, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian konstipasi, dengan arah hubungan positif, yaitu apabila pola makan sehat maka tidak akan terjadi konstipasi, sedangkan apabila pola makan kurang sehat akan terjadi konstipasi

LATAR BELAKANG
Masa nifas dimulai sesaat setelah keluarnya placenta dan selaput janin serta berlanjut hingga 6 minggu. Rasional pasti yang menjelaskan waktu 6 minggu tersebut, atau 42 hari, masih belum jelas, tetapi tampaknya berkaitan dengan kisaran kebiasaan budaya dan tradisi selain proses fisiologis yang terjadi pada masa ini (Fraser & Cooper, 2009). Hubungan antara defekasi dan pengalaman ibu sebelumnya cenderung membantu apakah terdapat masalah atau tidak. Timbulnya hemoroid dan konstipasi, umum terjadi saat kehamilan dan merupakan akibat pengaruh progesteron pada otot polos. Faktor lainnya adalah perubahan diet, dehidrasi selama persalinan dan kekhawatiran akibat trauma perineum.        Berdasarkan penelitian tentang konstipasi yang dilakukan oleh Dr. Catherine S. Bradley dari University of Lowa terhadap 103 wanita selama kehamilan dan nifas, terdapat 24% wanita yang mengalami konstipasi selama 3 bulan pertama setelah melahirkan (NFA, 2007). Sedangkan dari  hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara wawancara terhadap 5 ibu nifas di (lokasi penelitian anda) pada tanggal 8 April 2012, terdapat 3 orang (60%) mengalami konstipasi dan 2 orang (40%) lainnya tidak mengalami konstipasi.
Konstipasi mungkin terjadi pada masa nifas awal karena kurangnya makan berserat selama persalinan dan karena ibu nifas menahan defekasi. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan fisiologis pada otot-otot tubuh dan gerakan peristaltik pada usus. Ibu nifas yang mempunyai luka laserasi biasanya akan menahan defekasi karena rasa takut akan rasa nyeri di daeral laserasi (Helen varney, 2008). Adanya pantang makan makanan berserat juga mempunyai bagian besar dalam kejadian konstipasi pada ibu nifas. Massa feses sangat ditentukan oleh asupan serat. Diet yang mengandung serat dalam jumlah besar akan menghasilkan feses yang lunak dan akan cepat melalui usus. Sebaliknya diet rendah serat akan menghasilkan feses yang kecil dan melewati usus secara perlahan.
Diet yang mengandung serat halus, peningkatan asupan cairan dan penggunaan laktasif profilaksis yang tidak mengiritasi usus dapat diberikan untuk mengurangi konstipasi (Franser & Cooper, 2009. Diet berperan penting dalam konstipasi, diet yang mengandung banyak serat seperti: sayuran, buah, mentega, telur, dan daging dapat mengurangi angka kejadian konstipasi. Untuk mendukung manfaat serat ini, ibu nifas diharapkan mencukupi asupan cairan sebanyak dua sampai tiga liter perharinya. Selain itu, ibu nifas diharapkan untuk cukup aktivitas atau mobilisasi dan olahraga untuk membantu mengatasi konstipasi. Berdasarkan data dan studi pendahuluan yang penulis dapatkan, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Hubungan antara pola makan dengan kejadian konstipasi pada ibu nifas fisiologis hari 3-7 Di (lokasi penelitian anda) Tahun 2012”.

RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara pola makan dengan kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi penelitian anda) Tahun 2012?”

TINJAUAN PUSTAKA
  • Konsep Pola Makan
Pada tinjauan pustaka ini dipaparkan teori tentang definisi pola makan, komponen pola makan sehat, jenis pola makan, tujuan makan, fungsi makanan, cara pengolahan makanan, membentuk pola makan yang baik, dan faktor yang mempengaruhi pola makan.
  • Konstipasi
Menjabarkan teori tentang definisi konstipasi, etiologi konstipasi, gambaran klinis, dan pengobatan
  • Konsep Nifas
Memaparkan tentang definisi nifas, pembagian masa nifas, perubahan yang terjadi selama nifas menurut Helen Varney, kebutuhan dasar masa nifas, komplikasi masa nifas
  • Hubungan Antara pola makan dengan kejadian konstipasi pada ibu nifas fisiologia hari 3-7

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitk korelasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah pola makan sedang variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kejadian konstipasi pada ibu nifas fisiologis hari ke 3-7. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi penelitian anda) pada tanggal ………………… (saat pelaksanaan penelitian). Tehnik sampling pada penelitian ini adalah consecutive sampling yaitu setiap anggota populasi yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu pengambilan data sehingga sampel terpenuhi. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi penelitian anda) pada tanggal ………………… (saat pelaksanaan penelitian) sebanyak 26 responden. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan kuesioner. Bentuk kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah closed- ended questioner. Data diolah melalui editing, coding, scroing, tabulating. Pada analisis data ini menggunakan korelasi Rank Spearman. Dengan pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer yaitu SPSS uji dilakukan dengan cara signifikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penyajian data ini dibagi menjadi dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum menampilkan karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga. Data khusus menggambarkan tentang hubungan antara dua variabel. Data ini disajikan dalam tabulasi silang, data khusus ini meliputi karakteristik responden tentang pola makan, tabulasi silang pendidikan dengan pola makan, tabulasi silang pekerjaan dengan pola makan, tabulasi silang penghasilan keluarga dengan pola makan, karakteristik responden menurut kejadian konstipasi dan tabulasi silang pola makan dengan kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi penelitian anda) Tahun 2012.
Pada pembahasan dijabarkan hasil penelitian secara deskriptif tentang pola makan pada ibu nifas, kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7, dan hubungan pola makan dengan kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7.

Download KTI B-005 Lengkap 
 Download KTI B-005 BAB 2

Tidak ada komentar:

© KTI n SKRIPSI is powered by Blogger - Template designed by Stramaxon - Best SEO Template