Posted by Unknown at 20.03
Read our previous post
Review Karya Tulis Ilmiah
Kode : B-005
Judul : Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian
Konstipasi Pada Masa Nifas Fisiologis Hari Ke 3-7
Tebal : 55 halaman + lampiran
Jenis : Kuantitatif
ABSTRAKSI
Pada
masa nifas dibutuhkan nutrisi yang meningkat dibandingkan pada masa kehamilan
dan pengaturan makanan yang merupakan suatu kesatuan dengan perawatan medis dan
pengobatan. Tetapi pada kenyataannya sebagian ibu nifas tidak mengkonsumsi
makanan yang mengandung serat dan air, sehingga bisa menyebabkan konstipasi
pada masa nifas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan
dengan kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7. Penelitian
ini dilakukan di (Lokasi penelitian anda). Variabel pada penelitian ini yaitu
pola makan (variabel independen) dan kejadian konstipasi (variabel dependen).
Penelitian ini menggunakan metode analitik
korelasional. Dari 26 responden terdapat sebagian besar ibu nifas yaitu 65,4
% dengan pola makan sehat dan terdapat sebagian besar ibu nifas yaitu 53,8% tidak
mengalami konstipasi. Pola makan dan kejadian konstipasi diukur secara
bersamaan dengan menggunakan kuesioner, kedua variabel diuji dengan statistik spearman rank dengan hasil nilai
korelasi koefisiensi 0,624, nilai signifikasi 0,001 < α < 0,01 yang berarti
H1 diterima, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan pola makan dengan
kejadian konstipasi, dengan arah hubungan positif, yaitu apabila pola makan
sehat maka tidak akan terjadi konstipasi, sedangkan apabila pola makan kurang
sehat akan terjadi konstipasi
LATAR
BELAKANG
Masa
nifas dimulai sesaat setelah keluarnya placenta dan selaput janin serta
berlanjut hingga 6 minggu. Rasional pasti yang menjelaskan waktu 6 minggu
tersebut, atau 42 hari, masih belum jelas, tetapi tampaknya berkaitan dengan
kisaran kebiasaan budaya dan tradisi selain proses fisiologis yang terjadi pada
masa ini (Fraser & Cooper, 2009). Hubungan antara defekasi dan pengalaman
ibu sebelumnya cenderung membantu apakah terdapat masalah atau tidak. Timbulnya
hemoroid dan konstipasi, umum terjadi saat kehamilan dan merupakan akibat
pengaruh progesteron pada otot polos. Faktor lainnya adalah perubahan diet, dehidrasi selama persalinan dan
kekhawatiran akibat trauma perineum. Berdasarkan
penelitian tentang konstipasi yang dilakukan oleh Dr. Catherine S. Bradley dari
University of Lowa terhadap 103 wanita selama kehamilan dan nifas, terdapat 24%
wanita yang mengalami konstipasi selama 3 bulan pertama setelah melahirkan
(NFA, 2007). Sedangkan dari hasil studi
pendahuluan yang dilakukan dengan cara wawancara terhadap 5 ibu nifas di (lokasi
penelitian anda) pada tanggal 8 April 2012, terdapat 3 orang (60%) mengalami
konstipasi dan 2 orang (40%) lainnya tidak mengalami konstipasi.
Konstipasi
mungkin terjadi pada masa nifas awal karena kurangnya makan berserat selama persalinan
dan karena ibu nifas menahan defekasi. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan
fisiologis pada otot-otot tubuh dan gerakan peristaltik pada usus. Ibu nifas
yang mempunyai luka laserasi biasanya akan menahan defekasi karena rasa takut
akan rasa nyeri di daeral laserasi
(Helen varney, 2008). Adanya pantang makan makanan berserat juga mempunyai
bagian besar dalam kejadian konstipasi pada ibu nifas. Massa feses sangat
ditentukan oleh asupan serat. Diet yang mengandung serat dalam jumlah besar
akan menghasilkan feses yang lunak dan akan cepat melalui usus. Sebaliknya diet
rendah serat akan menghasilkan feses yang kecil dan melewati usus secara
perlahan.
Diet
yang mengandung serat halus, peningkatan asupan cairan dan penggunaan laktasif
profilaksis yang tidak mengiritasi usus dapat diberikan untuk mengurangi
konstipasi (Franser & Cooper, 2009. Diet berperan penting dalam konstipasi,
diet yang mengandung banyak serat seperti: sayuran, buah, mentega, telur, dan
daging dapat mengurangi angka kejadian konstipasi. Untuk mendukung manfaat serat ini, ibu nifas diharapkan
mencukupi asupan cairan sebanyak dua sampai tiga liter perharinya. Selain itu,
ibu nifas diharapkan untuk cukup aktivitas atau mobilisasi dan olahraga untuk
membantu mengatasi konstipasi. Berdasarkan data dan studi pendahuluan yang
penulis dapatkan, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “ Hubungan antara pola makan dengan kejadian konstipasi pada ibu nifas
fisiologis hari 3-7 Di (lokasi penelitian anda) Tahun 2012”.
RUMUSAN
MASALAH
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara pola makan dengan
kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi
penelitian anda) Tahun 2012?”
TINJAUAN PUSTAKA
- Konsep Pola Makan
Pada tinjauan
pustaka ini dipaparkan teori tentang definisi pola makan, komponen pola makan
sehat, jenis pola makan, tujuan makan, fungsi makanan, cara pengolahan makanan,
membentuk pola makan yang baik, dan faktor yang mempengaruhi pola makan.
- Konstipasi
Menjabarkan teori
tentang definisi konstipasi, etiologi konstipasi, gambaran klinis, dan
pengobatan
- Konsep Nifas
Memaparkan tentang
definisi nifas, pembagian masa nifas, perubahan yang
terjadi selama nifas menurut Helen Varney,
kebutuhan dasar masa nifas, komplikasi masa nifas
- Hubungan Antara pola makan dengan kejadian konstipasi pada ibu nifas fisiologia hari 3-7
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
desain penelitian analitk korelasional dengan pendekatan cross sectional. Variabel
bebas (independen) dalam penelitian
ini adalah pola makan sedang variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah kejadian konstipasi pada ibu
nifas fisiologis hari ke 3-7. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi penelitian anda) pada tanggal …………………
(saat pelaksanaan penelitian). Tehnik sampling pada penelitian ini adalah consecutive sampling yaitu setiap
anggota populasi yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu
pengambilan data sehingga sampel terpenuhi. Sampel dalam penelitian ini adalah
ibu nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi penelitian anda) pada tanggal …………………
(saat pelaksanaan penelitian) sebanyak 26 responden. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah
menggunakan kuesioner. Bentuk kuesioner yang digunakan pada penelitian ini
adalah closed- ended questioner. Data diolah melalui editing, coding, scroing,
tabulating. Pada analisis data ini menggunakan korelasi Rank Spearman. Dengan pengolahan data menggunakan perangkat
lunak komputer yaitu SPSS uji dilakukan dengan cara signifikan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penyajian data
ini dibagi menjadi dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum
menampilkan karakteristik responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan
keluarga. Data khusus menggambarkan tentang hubungan antara dua variabel. Data
ini disajikan dalam tabulasi silang, data khusus ini meliputi karakteristik responden
tentang pola makan, tabulasi silang pendidikan dengan
pola makan, tabulasi silang pekerjaan dengan pola makan, tabulasi silang
penghasilan keluarga dengan pola makan, karakteristik responden menurut
kejadian konstipasi dan tabulasi silang pola makan dengan kejadian konstipasi
pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7 di (lokasi penelitian anda) Tahun 2012.
Pada
pembahasan dijabarkan hasil penelitian secara deskriptif tentang pola makan
pada ibu nifas, kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari ke 3-7, dan
hubungan pola makan dengan kejadian konstipasi pada masa nifas fisiologis hari
ke 3-7.
Download KTI B-005 Lengkap
Download KTI B-005 BAB 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar